Rabu, 20 Juni 2012

makala kebudayaan dan masyarakat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Sejarah tidak dapat dipisahkan dari fakta-fakta sosial yang muncul dalam kehidupan masyarakat karena, munculnya suatu peristiwa sejarah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial yang terjadi dalam lingkungan kehidupan masyarakat,salah satuhnya adalah kebudayaan. Bahkan masalah sosial yang muncul dan berkembang di masyarakat sering kali menimbulkan suatu peristiwa, baik peristiwa itu tergolong dalam peristiwa kecil ataupun tergolong dalam peristiwa besar.
Kebudayaan merupakan suatu hasil karya manusia dan rasa cipta manusia untuk menguasai alam sekitarnya dan diabadikan bagi masyarakat pada suatau lingkungan. Kebudayaan merupakan sesuatu kepercayaan,pengetahuan,moral ataupun adat istiadat dan kemampuan yang lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia serta masyarakat.
Segalah ciptaan manusia ini,yang sesungguhnya hanyalah hasil usahanya untuk mengubah dan memberi bentuk serta rumusan baru kepada pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya itulah yang dinamakan kebudayaan.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok kumpulan manusia tersebut


1.2.Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas, kami dapat merumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.      Mendeskripsikan pengertian kebudayaan dan Masyarakat
2.      Menyimpulkan unsur-unsur kebudayaan
3.      Apa fungsi kebudayaan bagi masyarakat
4.      Menjelaskan sifat dan hakikat kebudayaan
5.      Bagaimana pengaruh budaya terhadap kepribadian individu
6.      Menjelaskan gerak budaya terhadap masyarakat


1.3. Maksud dan Tujuan

       Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan merupakan kewajiban setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang berjudul Kebudayaan dan masyarakat,guna untuk  menambah pengetahuan,menyadari,menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah yang merupakan kewajiban dari setiap orang.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian

a)      Kebudayaan
Budaya atau Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosiol-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah pengertian kebudayaan dari beberapa ahli diantaranya :
1)      E.B Tylor (1871) seorang antropologi yang mengemukakan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian, moral, hukum, adatistiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia serta masyarakat.
2)      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan bahwa kebudayaan merupakan hasil karya,rasa dancipta manusia. Karya menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau material culture untuk menguasai alam sekitar, untuk diabadikan bagi masyarakat. Rasa meliputi jiwa,mewujudkan segalah kaidah dan nilai social yang mengatur masalah masyarakat dalam arti luas. Cipta merupakan kemauan mental,kemauan berpikir orang yang hidup bermasyarakat yang menghasilkan filsafat dan ilmu material culture. Segi material mengandung karya adalah kemampuan manusia untuk menghasilkan benda-benda maupun lainnya yang berwujud benda. Segi spiritual manusia menghasilkan kepercayaan,kesusilaan kesopanan dan hukum serta rasa yang dihasilkan keindahan.

b)      Masyarakat

Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.Masyarakat  merupakan kumpulan manusia yang hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama  di suatu lingkungan yang mana mempunyai kebudayaan yang sama.
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1.      Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2.      Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.       Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4.      Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu dan mempunyai kebudayaan yang sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

2.2.Unsur-unsur kebudayaan
Berdasarkan sejarah kebudayaan, Redfield berpendapat bahwa bentuk kebudayaan dapat dibagi dua yaitu:
1)      Kebudayaan rendah, kebudayaan rendah bukan yang terjadi sehari-hari, tetapi bisa juga dikatakan sebagai kebudayaan tinggi. Namun cakupannya tidak seluas kebudayaan tinggi.
2)      Kebudayaan tinggi, sering dikatakan sebagai peradaban. Contoh dari kebudayaan tinggi yaitu peradaban Lembah Sungai Nil dan peradaban Mesopotamia.
Koentjaraningrat menyimulkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan yaitu:
1.      Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Contohnya adalah ketika kita belajar kebudayaan Minangkabau, kita mengenal Bahasa Minang sebagai alat komunikasi. Bahasa Minang sebagai bahasa ‘kebudayaan’ penanda masyarakat Minangkabau yang sekaligus memnuat pikiran, ide, gagasan, dan atau apa saja muatan kebudayaannya sehingga dapat bertahan dan berkembang.
2. Sistem pengetahuan      
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Yang dimaksudkan system pengetahuan dalam suatu unsur kebudayaan adalah, system pengetahuan yang menjadi cirri dari kelompok masyarakat tertentu, contohnya adalah system pengetahuan suku maya yang menjadi dikatakan tempat berkembangnya ilmu pengetahuan moderen saat ini.
3. Organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Contohnya ketika kita mempelajari kebudayaan Jawa, tentu saja masyarakat Jawa mempunyai organisasi sosial. Organisai sosial masyarakat Jawa yang mapan menjadikan perekat tatanan sosial yang bagus. Kita mengenal masyarakat Jawa yang tingkat kebudyaannya tinggi. Kita tidak membahasnya lebih dalam.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
Contohnya bila kita tertarik pada kebudayaan Banjar, dalam mendayung kebudayaannya, masyarakat Banjar memiliki sistem peralatan hidup dan tehnologi. Masyarakat Banjar sebagai pendukung culture river mempunyai peralatan dan tehnologi khas yang susah ditandingi masyarakat Nusantara.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Di kota-kota besar seperti di Jakarta mungkin system mata pencaharian hidup sudah tidak termasuk unsure kebudayaan karena sudah terlalu banyak mata pencaharian yang ada, tetapi didaerah-daerah tertentu system mata pencaharian hitup masih menjadi unsur kebudayaan seperti di salah satu bagian NTT, Larantuka hampir semua masyarakatnya memiliki sistem mata pencaharian sebagai nelayan.
6. Sistem religi
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti “menambatkan”), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10 Firman” dalam agama Kristen atau “5 rukun Islam” dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.
masyarakat Bali pantas dijadikan contoh betapa sistem relegi dan kesenian dipadu sedemikia rupa sehingga menjadi sangat terkenal.
7. Kesenian
kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
Kesenian adalah unsur kebudayaan yang paling mencirikan kelompok masyarakat tertentu, karena hanya terdapat di kelompok masyarakat itu saja, seperti reok ponorogo, yaitu kesenian khas daerah Ponorogo.
2.3. Fungsi kebudayaan bagi masyarakat

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Bermacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan ang¬gota-anggotanya seperti kekuatan clam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik di bidang spiri¬tual maupun materiil. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas, untuk sebagian besar dipenuhi olch kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar oleh karma kemampuan manusia adalah terbatas, dan dengan demikian kemampuan kebudayaan yang merupakan basil ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.
Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama dimana melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu:

Ø  Alat-alat produktif,
Ø   Senjata
Ø  Wadah
Ø  Makanan dan minuman
Ø   Pakaian dan perhiasan
Ø   Tempat berlindung dan perumahan,
Ø   Alat-alat transpor.

Dalam tindakan-tindakannya untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaannya. Misalnya suku bangsa Kubu yang tinggal di pedalaman daerah Jambi, masih bersikap menyerah terhadap lingkungan alamnya. Rata-rata mereka itu masih merupakan masyarakat yang belum mempunyai tempat tinggal tetap, hal mana disebabkan karena persediaan bahan pangan semata-mata tergantung dari lingkungan alam. Taraf teknologi mereka belum mencapai tingkatan dimana kepada manusia diberikan kemungkinan-kemungkinan untuk memanfaatkan dan menguasai lingkungan alamnya.
Keadaannya berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, di mana taraf kebudayaannya lebih tinggi. Hasil karya manusia tersebut, yaitu teknologi, memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Soviet Rusia, Perancis, Jerman dan sebagainya, merupakan beberapa contoh dimana masyarakatnya tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar.

2.4.Sifat hakikat kebudayaan
Sifat dan hakikat kebudayaan meliputi :
1.      kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2.      kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
3.       kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4.      kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang dizinkan.

2.5.Kepripadian dan kebudayaan
            Budaya mempengaruhi perilaku dan kepribadian individu secara langsung karena individu tinggal dalam  lingkungan masyarakat yg memiliki kebudayaan itu. Ciri-ciri dan unsur kepribadian seorang individu dewasa sebenarnya sudah tertanam kedalam jiwa seorang anak sejak awal , yaitu melalui pada masa kanak-kanak melalui proses sosialisasi.

Pembentukan kepribadiaan sangat dipengaruhi oleh tiga (3) unsure penting yaitu :

a)   pengetahuan berupa kemampuan yang membentuk konsep dan fantasi untuk mengembangkan cita-cita,gagasan,ilmu pengetahuan dan karya seni
b)   perasaan manusia,karena pengetahuan yang dimiliki biasa sebagai keadaan positip (menyenangkan) dan negative (tidak menyenangkan).
c)   Dorongan naluri yang berupa keamanan yang sudah terkandung dalam organisasinya dan merupakan bawaan lahir seperti dorongan untuk mempertahankan hidup,mencari makan,bergaul meniru sesamanya,keindahan,berbakti kepada Tuhan dan sebagainya.

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1)      Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2)      Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3)      Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
2.6. Gerak kebudayaan

Gerak kebudayaan dapat melalui proses akulturasi. Akulturasi terjadi bila suatu kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sesemikian rupa dan diolah diolah kedalam kebudayaaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri atau budaya asli.
Beberapa masalah dalam proses akulturasi :
Ø Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
Ø Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
Ø Individu-individu manakah yang cepat meneima unsure-unsur baru
Ø Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibaat akulturasi tersebut
Pada umumnya,unsure-unsur kebudayaan asing yang mudah diterimah adalah unsure-unsu kebudayaan kebendaan,memberikan manfaat yang besar dan yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerimanya.sedangkan unsure-unsur yang sulit diterima seperti system kepercayaan dan unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisai, contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia sehingga sukar sekali jika diubah dengan makanan pokok yang lain.
Pada umumnya generasimudah dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing. Namun,selalu ada golongan masyarakat yang sukar bahkan tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.



BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Dari uraian diatas,dapat disimpulkan bahwa kebudayaan dan masyarakat merupakan suatu kesatuan yang sangat erat sekali,yang tidak mungkin kedua-duanya itu dapat dipisahkan karena adanya kebudayaan pasti ada masyarakat (manusia itu sendiri).
3.2.Saran
Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul Budaya dan masyarakt ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya daerahnya sendiri.

“Mari kita semua bersama-sama menjaga, memelihara,melestarikan kebudayaan dan mempertahankan kebudayaan bangsa kita untuk generasi-generasi penerus”
















DAFTAR PUSTAKA



Joko sugiyarto,Suyono,Wiwik Dwi Hartati,sosiologi SMA kelas x.CV Sindhunata
DR.R Soekmono,Pengantar kebudayaan Indonesia 1.yogyakarta,Kanisius 1973
http://carapedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html
http://zudanzd.blogspot.com/2010/12/sosialisasi-kepribadian-dan-kebudayaan.html
http://goyangkarawang.com/2010/03/definisi-wujud-dan-unsur-kebudayaan/

http://mahardhikazifana.com/culture-literature-sastra-budaya/mengeksplorasi-ilmu-budaya-4-bentuk-unsur-kebudayaan.html
http://www.crayonpedia.org/mw/Norma-Norma_yang_Berlaku_dalam_kehidupan_Bermasyarakat,_Berbangsa_dan_Bernegara_7.1
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar